HALODESA.COM - Sumenep, Pengabdian Masyarakat UTM yang dilakukan oleh kelompok 64, mengajak kelompok tani yang terdapat di Desa Bungbungan, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dengan membuat pupuk PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dari akar bambu dan akar putri malu. PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) atau lebih dikenal sebagai zat pengatur tumbuh merupakan pupuk cair yang memanfaatkan mikroba tanah seperti bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman.
Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu rumah warga yang bertepatan di Desa Bungbungan yang dihadiri oleh kelompok tani dan perwakilan perangkat desa dan beberapa tokoh masyarakat yang aktif dalam melakukan aktivitas pertanian.
Pengabdian Masyarakat Kelompok 64 menggelar kegiatan simulasi pembuatan pupuk PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dalam rangka memperkenalkan pupuk alternatif bagi para petani. Kegiatan ini diselenggarakan di Kabupaten Sumenep pada hari Sabtu, 11 Juni 2022.
![]() |
Sosialisasi pembuatan pupuk PGPR / Foto: Feby |
Kegiatan simulasi pembuatan pupuk PGPR diangkat dari keresahan warga yang mengeluh akan adanya hama dan penyakit pada komoditas cabai yang sangat memerlukan pupuk untuk membantu dalam mengurangi/membasmi hama dan penyakit pada tanaman cabai. Mayoritas petani hanya mengenal pupuk kimia sehingga mereka menggantungkan dengan menggunakan pupuk kimia secara terus menerus.
Kurangnya pengetahuan warga akan dampaknya penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat mengakibatkan berkurangnya kesuburan tanah pada lahan pertanian. Dari permasalahan ini Kelompok 64 beserta pembimbing yaitu bapak Sumarto, S.E, M.E., sangat berharap bahwa karya inovatif berupa pupuk PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dari akar bambu dan akar putri malu akan digunakan pada tanaman cabai dan di aplikasikan secara langsung oleh tani di Desa Bungbungan, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep dan tetap digunakan untuk seterusnya.
Selain sosialisasi pembuatan pupuk PGPR juga dilakukan sesi diskusi guna memberi pengetahuan tentang kelebihan dari penggunaan pupuk PGPR pada tanaman.
Penulis : Feby Tsabitul Asmi